Jika anda tidak mengalami haid, anda mungkin curiga atau berharap anda sedang mengalami hamil muda. Gejala awal kehamilan muncul beberapa minggu setelah pembuahan sel telur oleh sperma. Apa tanda seorang wanita sedang hamil muda? Setiap wanita mungkin mengalami gejala-gejala awal kehamilan yang berbeda. Tidak mengalami menstruasi adalah tanda awal kehamilan yang paling mudah dikenali. Selain itu, hampir semua wanita yang pernah hamil merasakan beberapa dari gejala-gejala awal kehamilan di bawah ini. Namun perlu diperhatikan juga bahwa beberapa gangguan kesehatan juga dapat menyebabkan lebih dari satu gejala kehamilan di bawah ini. Jadi untuk memastikan apakah anda hamil, harus dengan melakukan tes kehamilan. Anda bisa melakukan sendiri tes kehamilan dengan alat tes kehamilan pribadi sebelum memeriksakan diri ke dokter kandungan. Berikut ini beberapa tanda awal kehamilan yang umum dialami wanita yang hamil muda.

1. Mual (Kadang Disertai Muntah)
Morning sickness adalah gejala mual yang umum dialami wanita hamil muda. Rasa mual ini dapat menyerang kapan saja siang atau malam, kadang dimulai dari minggu ketiga setelah pembuahan. Rasa mual disebabkan karena meningkatnya kadar estrogen dan progesteron yang menyebabkan perut kosong lebih lambat. Wanita hamil juga mungkin merasakan penciumannya sangat sensitif sehingga bau rokok atau bau parfum meningkatkan resiko mual. Sebagian wanita hanya mengalami mual, sebagian lainnya mengalami mual disertai muntah.

2. Payudara Lembek dan Membesar
Perubahan payudara merupakan salah satu tanda awal kehamilan. Sejak minggu ke dua sampai minggu ke tiga sejak pembuahan, perubahan hormonal dapat membuat payudara lembek, geli atau tidak nyaman. Kadang payudara terasa lebih berisi dan lebih berat.

3. Sering Buang Air Kecil
Adalah umum bagi wanita hamil muda mengalami masa-masa sering buang kecil, khususnya di malam hari.

4. Lesu
Lesu adalah kondisi yang sangat umum dialami wanita hamil muda. Selama masa awal kehamilan kadar hormon progesteron melonjak naik. Pada saat yang sama, kadar glukosa darah turun, tekanan darah turun, dan produksi darah meningkat yang semuanya melemahkan tenaga.

5. Menolak Makanan atau Ngidam Makanan
Di masa awal kehamilan, sebagian wanita membenci makanan atau minuman tertentu. Ngidam makan tertentu juga biasa dialami oleh wanita hamil. Perubahan terhadap kesukaan pada makanan dipengaruhi oleh perubahan hormonal dalam tubuh terutama pada trisemester pertama kehamilan, saat dimana perubahan hormonal paling dramatis.

6. Pendarahan Ringan dan Kram
Beberapa hari setelah pembuahan, sel telur yang telah dibuahi melekatkan diri pada dinding uterus (rahim). Hal ini dapat menyebabkan pendarahan ringan dan kadang disertai kram (mirip kram haid). Pendarahan  ini disebut pendarahan implantasi (implantation bleeding). Ini terjadi sekitar 10 sampai 14 hari setelah sel telur dibuahi. Biasanya pendarahan ringan ini lebih lebih awal, warnanya lebih terang, dan lebih singkat.
Selain pendarahan wanita hamil muda juga mungkin melihat keluarnya carian putih seperti susu dari vagina. Hal ini berkaitan dengan penebalan dinding vagina yang bermula hanya beberapa saat setelah pembuahan. Meningkatnya pertumbuhan sel-sel lapisan vagina menyebabkan keluarnya cairan tsb.

7. Perubahan Mood
Perubahan hormonal dalam tubuh wanita hamil dapat menyebabkan perubahan mood yang sangat terasa, terutama dalam trisemester pertama. Perubahan mood seringkali muncul dalam bentuk sikap lebih emosional dan mudah menangis.

8. Pusing
Perubahan hormonal saat hamil muda menyebabkan pembuluh darah melebar dan tekanan darah turun. Hal ini dapat menimbulkan gejala pusing. Gejala pusing juga dapat disebabkan turunnya kadar glukosa darah.

Salah satu bentuk aktivitas fisik yang dianjurkan bagi wanita hamil adalah mengikuti kelas senam hamil. Senam hamil dapat memberikan beberapa manfaaat bagi kesehatan dan kebugaran wanita hamil. Apa manfaat senam hamil? Berikut beberapa manfaat mengikuti senam hamil.

1. Meningkatkan Kebugaran Tubuh
Wanita hamil seringkali merasakan lesu. Senam kehamilan bisa meningkatkan kebugaran tubuh bagi wanita hamil yang bekerja. Latihan ringan dalam senam kehamilan dapat meningkatkan kekuatan otot dan meningkatkan sirkulasi darah sehingga tubuh tidak cepat lelah.

2. Membantu Tidur Lebih Nyenyak
Wanita hamil sering mengalami masalah sulit tidur karena rasa tidak nyaman. Senam hamil bisa membantu menyalurkan energi sehingga membuat tidur lebih nyenyak.

3. Mengurangi Rasa Tidak Nyaman
Latihan dalam senam hamil dapat membantu tubuh mengurangi rasa tidak nyaman akibat pusing dan nyeri punggung.

4. Mengurangi Resiko Konstipasi
Latihan fisik dalam senam hamil dapat membantu kerja usus sehingga dapat mengurangi sembelit (konstipasi) saat hamil.

5. Mengurangi Stress Kehamilan
Melakukan aktivitas fisik dapat meningkatkan aktivitas serotonin dalam otak sehingga mengurangi resiko depresi.

6. Mengurangi Resiko Diabetes Kehamilan
Wanita hamil dapat mengalami diabetes yang disebut diabetes kehamilan. Melakukan aktivitas fisik seperti latihan senam dapat menurunkan resiko diabetes kehamilan.

7. Mempersiapkan Persalinan
Mengikuti kelas senam hamil dapat membantu meningkatkan stamina dan mental yang dapat membantu memperlancar proses persalinan.

8. Mempercepat Pemulihan Tubuh Setelah Melahirkan
Mengikuti kelas senam hamil dapat mempertahankan kebugaran tubuh yang dapat mempercepat pemulihan fisik dan psikologis setelah melahirkan.

Dewasa ini banyak orang yang berminat dengan latihan yoga. Latihan yoga memberikan banyak manfaat kesehatan baik secara fisik maupun mental. Melakukan latihan yoga dapat memberikan sejumlah manfaat antara lain sebagai berikut.

1. Meningkatkan Kemampuan Pernapasan (Respirasi)
Latihan pernapasan merupakan salah satu bentuk latihan utama dalam yoga. Latihan mengatur pernapasan dapat meningkatkan fungsi paru-paru.

2. Melancarkan Peredaran Darah
Latihan yoga dapat membantu melancarkan peredaran darah sehingga turut berperan mengendalikan tekanan darah dan mengendalikan detak jantung.

3. Meningkatkan Kelenturan Tubuh
Banyak gerakan dalam latihan yoga yang dapat meningkatkan kelenturan gerakan tubuh karena melatih pergerakan otot dan ligamen (jaringan penghubung otot dan tulang).

4. Meningkatkan Kekuatan Otot dan Tulang
Beberapa jenis latihan yoga menggunakan gerakan otot yang memiliki efek seperti latihan beban sehingga melatih kekuatan otot dan menjaga kepadatan tulang.

5. Mengurangi Stress
Latihan yoga melatih konsentrasi untuk menenangkan pikiran sehingga dapat menghilangkan stress dan kelelahan mental. Latihan pernapasan dalam yoga dapat membantu tubuh untuk relaksasi.

6. Mengurangi Nyeri
Beberapa pasien melaporkan manfaat latihan yoga untuk mengurangi rasa sakit. Latihan yoga dapat mengurangi nyeri karena beberapa sebab seperti nyeri haid, sakit punggung, sakit kepala dan beberapa jenis nyeri sendi.

7. Menyehatkan Jantung
Latihan-latihan otot dan pernapasan dalam yoga bermanfaat mengendalikan detak jantung sehingga meningkatkan kesehatan jantung.

8. Meningkatkan Konsentrasi
Latihan yoga dapat membantu meningkatkan koordinasi dan meningkatkan keterampilan konsentrasi.

9. Mengendalikan Berat Badan
Latihan yoga secara teratur dapat meningkatkan laju metabolisma sehingga membantu pembakaran karbohidrat dan lemak. Hal ini akan membantu mengendalikan berat badan.

10. Memperlambat Penuaan
Latihan yoga dapat membantu proses detoksifikasi dalam tubuh. Detoksifikasi dapat mencegah penuaan sel-sel tubuh.

Apa itu Praeklampsia (Preeclampsia)?
Praeklampsia adalah kondisi yang dialami wanita hamil yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan kadar protein dalam urin tinggi. Praeklampsia juga dikenal dengan nama toxemia. Wanita yang mengalami praeklampsia biasanya mengalami pembengkakan pada kaki, tungkai, dan tangan. Praeklampsia biasanya terjadi setelah minggu ke 20 usia kehamilan.

Apa itu Eklampsia (Eclampsia)?
Eklampsia adalah tahap lebih parah dari eklampsia. Eklampsia adalah kondisi wanita hamil yang mengalami tekanan darah tinggi, kadar protein dalam urin tinggi yang menyebabkan penderita sering mengalami serangan kejang (seizure). Eklampsia dapat menyebabkan koma dan bahkan kematian bagi ibu dan bayi, baik sebelum maupun setelah kelahiran bayi.

Apa Penyebab Praeklampsia?.
Penyebab praeklampsia tidak diketahui secara pasti, diperkirakan karena masalah kesehatan yang dialami wanita sebelum hamil seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah).

Apa Gejala-Gejala Praeklampsia?

• Tekanan darah tinggi
• Protein dalam urin tinggi
• Bengkak pada kaki, tungkai, dan tangan
• Berat badan naik dengan cepat
• Nyeri perut
• Sakit kepala parah
• Terdapat darah dalam urin
• Urin berkurang
• Pusing
• Mual dan muntah berlebihan

Apa Faktor Resiko Praeklampsia?

• Sejarah praeklampsia dalam keluarga
• Tekanan darah tinggi sebelum hamil
• Obesitas sebelum hamil
• Mengandung bayi kembar 2 atau lebih
• Memiliki sejarah penyakit diabetes, penyakit ginjal, lupus, atau rheumatoid arthritis.

Apa Komplikasi Praeklampsia?

• Eklampsia, sering mengalami serangan kejang (seizure)
• Koma
• Bayi lahir prematur
• Masalah pendarahan
• Lepasnya plasenta bayi dalam kandungan sebelum lahir (placental abruption)
• Stroke

Bagaimana Mencegah Praeklampsia?
Untuk mengurangi resiko praeklampsia, wanita sebaiknya menjaga kesehatan terutama orang yang memiliki hipertensi atau diabetes. Wanita yang memiliki obesitas sebaiknya mengurangi berat badan sebelum hamil.

Manfaat pijat bayi bagi si kecil telah banyak dipelajari oleh ahli perkembangan anak. Tahukah anda ternyata memijat bayi juga memberikan manfaat positif bagi ibu? Berikut beberapa manfaat memijat bayi bagi ibu.

1. Membangun ikatan emosional ibu dan anak
2. Meningkatkan percaya diri saat menangani bayi (khususnya bagi ibu muda)
3. Meningkatkan keterampilan menangani bayi (khususnya bagi ibu muda)
4. Meningkatkan bahasa komunikasi, untuk memahami respon bayi
5. Mengenalkan dan mengajak bayi untuk rileks
6. Memahami bahasa tubuh bayi
7. Meningkatkan kesadaran akan pertumbuhan dan perkembangan bayi
8. Relaksasi bagi ibu

Apa Penyebab Kanker Serviks?
Umumnya kanker serviks disebabkan oleh virus Human Pavilloma Virus (HPV). Virus ini dapat menular melalui kontak seksual. Ada banyak jenis virus HPV, namun tidak semuanya berpotensi menyebabkan kanker.

Apa Gejala-Gejala Kanker Serviks?
Pada tahap awal, kanker serviks tidak menimbulkan gejala. Gejala yang dapat timbul pada tahap lebih lanjut antara lain:

• Pendarahan tidak normal (antara haid, setelah berhubungan seksual, atau setelah menopause).
• Menstruasi lebih banyak dan lebih lama dari biasanya.
• Nyeri saat berhubungan seksual.
• Keputihan yang mengandung sedikit darah.

Apa Faktor Resiko Kanker Serviks?

• Lemahnya sistem kekebalan tubuh.
• Infeksi penyakit menular melalui seksual.
• Merokok.

Bagaimana Mendiagnosa Kanker Serviks?
Diagnosa awal kanker serviks dilakukan dengan pap test (pap smear). Pap test dilakukan dengan menggosok permukaan serviks untuk mengumpulkan sampel sel-sel serviks, yang selanjutnya diperiksa untuk mengetahui adanya perubahan sel serviks.
Jika pap test menunjukkan adanya perubahan abnormal pada sel serviks, pasien harus menjalani pemeriksaan lanjutan yang disebut biopsi. Biopsi dilakukan dengan pembedahan untuk mengambil sampel jaringan serviks, yang selanjutnya diperiksa untuk menemukan sel pra-kanker atau sel kanker.

Bagaimana Cara Pengobatan Kanker Serviks?
Pengobatan kanker serviks tergantung banyak faktor antara lain: stadium kanker, masalah kesehatan, usia, resiko terhadap kesuburan, dsb. Metoda pengobatan kanker serviks antara lain:

• Terapi radiasi (menggunakan radiasi untuk membunuh sel-sel kanker).
• Kemoterapi (menggunakan obat untuk membunuh sel-sel kanker).
• Histerektomi ( operasi pembedahan untuk membuang rahim tetapi bukan ovarium).

Bagaimana Mencegah Kanker Serviks?
Kanker serviks dapat dicegah dengan cara:

• Vaksinasi. Gardasil adalah vaksin yang dapat mencegah kanker serviks dan beberapa jenis kanker lainnya.
• Praktek seks sehat dan tidak berganti-ganti pasangan seksual.
• Jangan merokok.

Bahan

• 1/2 sendok teh bubuk pala
• 2 cm kunyit
• 6 butir ketumbar
• 1 cengkeh
• 1 gelas air

Cara Membuat Obat Alami Anti Nyeri Haid
Cara membuat ramuan anti nyeri haid adalah sebagai berikut:

1. Semua bahan dicampur dan direbus di atas api kecil
2. Biarkan ramuan di atas api sampai airnya menyusut hingga tinggal setengahnya, angkat.
3. Saring dan minum selagi hangat.

Penyebab Baby Blue
Baby blue disebabkan faktor-faktor biologis dan psikologis. Setelah melahirkan tubuh ibu mengalami perubahan tingkat hormon. Perubahan cepat ini memicu munculnya gejala baby blue. Proses persalinan itu sendiri kadang menyisakan rasa letih dan kekhawatiran. Perubahan bentuk fisik ibu kadang juga menambah ketidaknyamanan pasca melahirkan.

Gejala-Gejala Baby Blue
Beberapa gejala baby blue yang sering muncul antara lain:

• Depresi ringan
• Mudah emosi
• Menangis tanpa sebab
• Tegang dan cemas
• Susah tidur
• Merasa sangat letih

Durasi Baby Blue
Baby blue bisa muncul mulai dari sesaat setelah melahirkan, kadang-kadang baby blue mulai terasa  2 sampai 4 hari kemudian. Biasanya baby blue hanya muncul beberapa hari dan kemudian berkurang. Jika gejala terus berlanjut lebih dari 10 hari, maka penderita harus berkonsultasi dengan dokter.

Perawatan Baby Blue

• Banyak istirahat untuk memulihkan stamina dan depresi
• Sampaikan perasaan anda kepada orang-orang terdekat
• Tetap makan makanan bergizi sesuai anjuran dokter
• Kadangkala dokter memberikan obat untuk membantu pemulihan, minum obat sesuai anjuran dokter
• Dapatkan dukungan dan perhatian dari orang-orang terdekat
• Sampaikan keluhan fisik yang anda rasakan kepada dokter atau perawat. Jika dalam sepuluh hari gejala tidak berkurang, konsultasikan dengan dokter anda.

Apa Penyebab Diabetes Kehamilan?
Diabetes terjadi karena tubuh tidak memproduksi cukup insulin atau insulin yang ada tidak bekerja efektif. Insulin adalah hormon yang membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa dari darah. Pada wanita hamil, perubahan hormonal dalam tubuh membuat insulin tidak bekerja efektif membantu penyerapan
glukosa oleh sel tubuh sehingga kadar glukosa darah meningkat.

Bagaimana Mendiagnosa Diabetes Kehamilan?
Diabetes kehamilan biasanya tidak memiliki gejala. Oleh karena itu wanita hamil direkomendasikan memeriksakan kadar glukosa darah di awal kehamilan dan mengulanginya pada pertengahan masa kehamilan, antara minggu ke 24 sampai minggu ke 28.

Apa Faktor Resiko  Diabetes Kehamilan?
Wanita yang beresiko tinggi mengalami diabetes kehamilan antara lain jika:

• Memiki riwayat penyakit diabetes dalam keluarga
• Pernah mengalami dibetes kehamilan
• Kadar glukosa darah tinggi
• Kelebihan berat badan
• Hipertensi
• Pernah melahirkan bayi besar (lebih dari 4,5 kg)
• Pernah melahirkan bayi cacat atau bayi meninggal

Apa Pengaruh Diabetes Kehamilan terhadap Ibu dan Bayi?
Umumnya diabetes kehamilan tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya setelah ibu melahirkan. Namun ibu beresiko mengalami diabetes tipe 2 dan diabetes kehamilan di kemudian hari. Ibu mungkin akan melahirkan bayi besar yang mungkin harus dilakukan dengan operasi cesar.
Bayi yang dilahirkan beresiko mengalami kuning (jaundice) saat lahir. Bayi juga beresiko mengalami hipoglikemia (kadar gula darah rendah) beberapa saat serelah lahir. Resiko gangguan kesehatan bayi lainnya adalah gangguan pernapasan. Jika kondisi diabetes kehamilan tidak dirawat resiko yang lebih parah dapat terjadi pada bayi seperti bayi lahir cacat atau meninggal.

Bagaimana Cara Merawat Diabetes Kehamilan?

• Periksa kehamilan secara teratur
• Monitor kadar glukosa darah
• Makan makanan sehat seimbang dengan konsultasi dokter kandungan
• Dokter mungkin akan merekomendasikan injeksi insulin atau obat medis lainnya.

1. Membantu Ibu Menurunkan Berat Badan Pasca Persalinan
Selama kehamilan, terdapat simpanan lemak tertentu yang ditujukan untuk mendukung kehamilan dan laktasi. Menyusui bayi dengan ASI akan mengurangi simpanan lemak tersebut sehingga membantu mengembalikan berat badan normal ibu dengan cepat. Menyusui bayi juga membakar kalori, untuk menghasilkan ASI tubuh ibu menghabiskan sekitar 500 kalori perhari.

2. Mempercepat Pemulihan Rahim dan Mengurangi Resiko Pendarahan Pasca Persalinan (PPP)
Menyusui bayi dengan ASI membantu memulihkan rahim (uterus) ke ukuran semula saat sebelum hamil.
Dengan menyusui bayi dengan ASI, tubuh ibu mengeluarkan hormon oksitosin yang membantu kontraksi rahim. Hal ini dapat mengurangi resiko pendarahan pasca persalinan (postpartum hemorrhage).

3. Mengurangi Resiko Kanker
Menyusui bayi dengan ASI mengurangi resiko kanker terutama yang berhubungan dengan sistem reproduksi yaitu kanker payudara, kanker rahim, dan kanker endometrial.

4. Menunda  Menstruasi
Menyusui bayi dengan ASI menunda terjadinya kembali siklus menstruasi wanita beberapa bulan. Sedangkan jika tidak memberikan ASI-nya hanya menunda siklus menstruasi beberapa minggu. Jeda menstruasi yang lebih lama berarti menurunkan resiko anemia karena defisiensi zat besi dan menurunkan fluktuasi hormon yang seringkali mempengaruhi mood ibu yang baru melahirkan.

5. Mengurangi Resiko Depresi Pasca Melahirkan (Postpartum Depression)
Menyusui merangsang lebih banyak hormon oksitosin dan hormon prolaktin yang membantu ibu menjadi rileks. Oksitosin cenderung menurunkan tekanan darah sedangkan prolaktin memiliki efek sedatif (penenang). Secara psikologis menyusui dengan ASI membuat ibu fokus merawat bayi. Studi menunjukkan bahwa ibu yang memberikan ASI mengalami sedikit kecemasan dan depresi pasca persalinan daripada ibu yang tidak memberikan ASI pada bayinya.

6. Menunda Kehamilan
Menyusui bayi dengan ASI menunda kehamilan. Ini berati menunda kehamilan secara alami (tanpa kontrasepsi). Kehamilan yang sehat akan mengurangi berbagai resiko kesehatan bagi ibu. Salah satu aspek kehamilan yang sehat adalah tidak hamil lagi dalam jarak yang terlalu dekat dengan kehamilan sebelumnya.